Al-Hadits

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” [ HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Hikmah dibalik ” Flu Babi”

Wabah penyakit flu babi yang saat ini menjadi berita yang merisaukan bahkan menakutkan bagi sebagian masyarakat karena telah merenggut ratusan orang meninggal dan penyebarannya sangat cepat merupakan ayat Kauniyah dari Alloh SWT. Berita tentang hewan haram yang satu ini memang seperti tidak ada habisnya. Belum selesai dengan isu dendeng babi, abon babi hingga daging sapi oplosan babi kini muncul lagi kejadian yang lebih fenomenal yakni flu babi. Persebaran jenis flu ini cukup mencengangkan, dalam satu bulan saja flu yang konon berasal dari Meksiko ini kini sudah merambah ke berbagai belahan dunia lain.

Apakah flu babi itu atau disebut juga 'swine influenza'?

Flu Babi (swine influenza) merupakan penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A dengan subtipe H1NI. Virus ini dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan bisa terjadi penularan antar manusia. Cara penularannya dapat melalui udara dan kontak langsung antara penderita dan orang terdekatnya.

Adapun gejala adalah mirip dengan influenza seperti demam, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan dan sesak napas yang disertai mual, muntah dan diare. Masa inkubasi flu babi berkisar 3-5 hari. Kematian akibat flu babi kemungkinan terjadi karena gangguan paru-paru atau pneumonia. Penularan manusia pada manusia flu babi diperkirakan menyebar seperti flu musiman - melalui batuk dan bersin.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin. Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi. Virus flu memiliki kemampuan bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang sumber. Atas kondisi terebut Badan Kesehatan dunia (WHO) menyatakan, virus flu babi berpotensi besar menjadi pandemi baru.

Virus jenis serupa sebelumnya pernah menjadi pandemi dunia pada tahun 1918. Virus ini dulu dikenal dengan nama Spanis Flu (Flu Spanyol). Korban penderita virus pada tahun 1918 sendiri mencapai angka sebanyak 50-60 juta jiwa. Korban penderita dari Indonesia sendiri tercatat mencapai angka 1,25 juta. Penyebaran virus flu babi bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air dan setelah kontak fisik dengan hewan. Sedangkan untuk pengobatan Menkes Siti Fadilah Supari mengatakan sama dengan obat flu burung yakni Tamiflu.

Alloh menurunkan penyakit flu babi ini tentu ada penyebabnya maupun hikmah yang dapat kita ambil. Sesuatu yang mustahil Alloh menurunkan musibah tanpa sebab maupun hikmah. Hanya kadang-kadang manusia kurang bisa instrospeksi dan mengambil pelajaran dari kejadian yang ada. Alloh SWT berfirman :

"Maka bagaimanakah halnya apabila mereka ( orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah : ” Demi Alloh, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna. ” ( QS.An Nisaa 4 : 62 )

Musibah flu babi merupakah hasil dari perbuatan sebagian manusia yang sering melanggar larangan Alloh SWT. Sebagian manusia masih banyak yang menentang perintah Alloh ,ada sebagian umat Islam yang masih suka makan daging babi, memelihara babi untuk mata pencaharian dan sebagainya. Perintah memakan makanan yang halal dan menjauhkan yang haram merupakan ketentuan Allah yang tidak bisa diganggu gugat. Tercantumnya babi sebagai salah satu hewan yang diharamkan untuk umatnya menjadi salah satu pertanda bahwa Allah SWT memiliki alasan yang sangat logis mengapa hewan satu ini dilarang. Munculnya penyakit flu babi ini menjadikan kita untuk bertanya, 'mungkin inilah salah satu alasan mengapa babi dilarang'.

"Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia , niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah ( bahaya ) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka berputus asa." (QS.Ar Ruum 30:36)

Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Alloh ;

"Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu." ( QS. At Taghaabun :11)


Musibah flu babi yang saat ini mewabah merupakan musibah yang diijinkan Alloh untuk peringatan kepada umat-Nya. Langkah kita tinggal mengembalikan semuanya kepada Alloh SWT. Yaa Alloh masukkanlah kami menjadi golongan orang-orang yang berIman yang selalu bersyukur atas pemberian nikmat dari-Mu dan mengembalikan musibah dari_Mu menjadi peringatan bagi kami seperti firman_Mu dalam Al-Qur”an : "Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah , mereka mengucapkan : Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun" (2 :101 ) yang artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Alloh dan kepada-Nya-lah kami kembali.Kalimat ini dinamakan ” Istirjaa’ ( pernyataan kembali kepada Alloh ). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Diluar alasan logis lain mengenai tidak bolehnya babi dikonsumsi bagi umatnya. Kini kondisinya cukup memprihatinkan, sebab orang yang tidak makan babi pun bisa saja terkena penyakit flu babi ini. Ini artinya imbas dari babi sangat luas bisa merasuk ke berbagai sudut. Ini merupakan sebuah peringatan bagi kita, untuk selalu mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Tawaran keduniawian yang semu seringkali menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan yang kita miliki sehingga kita terjebak, terperosok bahkan tenggelam dalam kemaksiatan dan kehinaan. Tetapi Alloh begitu penyayangnya sampai -sampai pintu taubat-Nya tidak pernah tertutup dan Tangan kasih dan sayang-Nya selalu terbuka lebar bagi hamba-Nya yang ingin kembali. Selangkah kita kepada-Nya maka seribu langkah-Nya kepada Kita.
Memperbanyak Istighfar merupakan langkah kita dalam menerima musibah berjangkitnya wabah Flu babi saat ini dan bertaubat dari perbuatan yang dimurkai Alloh untuk menghadapi ujian atau peringatan ini.
Semoga Alloh SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini. Amiin

Sumber : dakwah.blogdetik.com & halalmui.org




0 komentar:

Posting Komentar