Al-Hadits

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” [ HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

“Hikmah Diberikannya Nikmat Ingatan dan Lupa yang Khusus Diberikan Kepada Umat Manusia”


Coba kita perhatikan ke-Maha Bijaksanaan Allah menciptakan ingatan dan lupa yang khusus diberikan bagi manusia. Banyak sekali hikmah yang tersembunyi dibalik itu, disamping banyak sekali mashlahatnya bagi umat manusia. Sebab, kalaulah bukan karena kekuatan ingatan dan daya hapal yang khusus diberikan kepada manusia niscaya semua urusan mereka akan kacau balau. Ia tidak akan tahu hak dan kewajibannya. Ia tidak akan tahu apa saja yang ia terima dan apa saja yang ia beri. Ia tidak akan tahu apa yang ia dengar dan apa yang lihat. Ia tidak akan tahu apa yang ia akan katakan dan tidak akan tahu apa yang dikatakan padanya. Ia tidak akan mengingat orang yang telah berbuat baik kepadanya. Dan tidak pula mengingat orang yang telah berbuat jahat kepadanya. Ia tidak akan mengenal orang yang bermu’amalah dengannya. Ia tidak akan mengetahui orang yang bermanfaat untuk dirinya dan harus didekatinya juga tidak pula mengetahui orang yang bisa mencelakakannya dan harus dijauhinya.

Kemudia ia tidak akan mengetahui jalan yang pernah ia lalui sebelumnya meskipun ia telah melaluinya berulang kali. Ia tidak akan mengetahui ilmu meskipun ia mempelajarinya sepanjang umurnya. Pengalaman yang telah dilaluinya tidak bermanfaat baginya. Ia tidak bisa mengambil pelajaran dari masa lalunya. Bahkan kemungkinan besar ia akan terlepas dari sifat-sifat insani.

Coba perhatikan manfaat yang sangat besar itu bagi dirimu. Coba renungi satu saja dari perkara tersebut, apalagi bila direnungi seluruhnya !

Salah satu nikmat yang sangat besar yang diberikan Allah atas umat manusia adalah nikmat lupa. Sebab, kalau manusia tidak lupa tentu ia tidak akan bisa terhibur dan tidak akan bisa terlepas dari kesedihan. Ia tidak akan terhibur dari musibah. Ia tentu tidak bisa menghilangkan kesedihan. Ia tidak akan bisa melepaskan kedengkian. Ia tidak akan bisa menikmati kelezatan dunia karena selalu ingat musibah-musibah. Tentu ia tidak akan bisa melupakan musuhnya dan tidak akan bisa melupakan balasan dari orang yang hasad atas dirinya.

Cobalah perhatikan nikmat Allah pada penciptaan daya hapal dan lupa ini. Padahal keduanya sangat kontradiktif. Dan masing-masing dari kedua hal tersebut memiliki mashlahat tersendiri.

0 komentar:

Posting Komentar